Ethiopia, Pasar Potensial Produk Makanan Ringan Indonesia
By Abdi Satria
nusakini.com-Addis Ababa- “Ethiopia, negara sub-sahara berpenduduk 108 juta jiwa, kedua terbesar di Afrika, memiliki potensi yang sangat besar bagi produk-produk makanan ringan Indonesia”, kata Duta Besar Al Busyra Basnur setelah menerima perwakilan perusahaan Indonesia, PT Mayora di ruang kerjanya, KBRI Addis Ababa, pekan lalu.
PT Mayora melakukan survey pasar di Addis Ababa dan bertemu dengan beberapa perusahaan yang berminat dan berpotensi mengadakan dan meningkatkan kerjasama dagang dengan Indonesia.Lebih lanjut, Duta Besar Al Busyra Basnur mengatakan bahwa tahun 1980-1984 Ethiopia dikenal sebagai negara yang mengalami masa sangat sulit secara ekonomi karena dilanda kelaparan. Namun, negara ini segera bangkit dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat.
“Tahun 2004-2017, pertumbuhan ekonomi Ethiopia bahkan tercatat diatas 10 persen”, tambah Al Busyra. Tahun 2018 pertumbuhan ekonomi Ethiopia 9,6 persen, turun dibandingkan tahun 2017 sebesar 10,9 persen. Sementara tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Ethiopia diperkirakan 8,5 persen.
“Ethiopia adalah negara yang sangat penting dan strategis bagi Indonesia, tidak saja dalam hubungan dan kerjasama bilateral, juga kerjasama regional dan kawasan. Apalagi African Union bermarkas di Addis Ababa dan Indonesia menjadi Permanent Observer di organisasi 54 negara Afrika tersebut”, kata Duta Besar Al Busyra Basnur yang wilayah tugasnya juga merangkap negara Djibouti.
Hubungan perdagangan Indonesia – Ethiopia bertumbuh dengan baik dari tahun ke tahun. Tahun 2018, nilai perdagangan Indonesia-Ethiopia USD 85,4 juta, surplus USD 10,5 juta bagi Indonesia, meningkat 24,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Saat ini terdapat 5 perusahaan Indonesia di Ethiopia, yaitu PT Indofood, PT Sinar Antjol, PT Bukit Perak, PT Ungaran dan PT Sumber Bintang Rejeki. (p/ab)